Press "Enter" to skip to content

Posts tagged as “ungu langit ghaze”

Fenomena Langit Ungu Di Jepang

0

infoaneh.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Fenomena Langit Ungu Di Jepang. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Fenomena Langit Ungu Di Jepang

Dunia tengah dihebohkan dengan fenomena langit berwarna pink ungu di Jepang. Meski terlihat cantik, namun hal tersebut menjadi pertanda bencana topan yang mengerikan.

Diketahui bahwa fenomena langit tersebut menandakan akan terjadi Topan Hagibis yang berarti cepat dalam bahasa Filipina.

Bencana Topan Hagibis diprediksi akan meluluhlantakkan daerah Nagoya, Jepang. Kejadian ini menjadi peristiwa terparah di Jepang sejak tahun 1958 silam.

Fenomena Langit Berwarna Pink Ungu di Jepang Langit pink ungu di Jepang menyembunyikan bencana besar yang harus diwaspadai. Bencana Topan Hagibis itu sendiri diperkirakan akan memiliki kecepatan hingga 160 km/jam pada pusatnya.

Mengetahui hal tersebut, pemerintah Jepang menghimbau semua warga yang tinggal di lokasi terdampak untuk segera mengungsi ke tempat yang aman.

Warga pun mempersiapkan segalanya, tak terkecuali dengan makanan yang dibutuhkan selama mengungsi. Hal ini bisa dilihat dari rak makanan di supermarket yang terlihat kosong sejak ada fenomena langit berwarna pink ungu.

Selain mengharuskan warga untuk mengungsi, bencana Topan Hagibis juga berpengaruh terhadap jalannya berbagai event di Jepang.

Fenomena langit berwarna pink ungu di Jepang diketahui sebagai fenomena scattering. Penampakan ini muncul mendahului datangnya badai.

Fenomena scattering ini sendiri terjadi ketika molekul dan partikel kecil yang ada di atmosfer mempengaruhi arah cahayanya. Kondisi tersebut mengakibatkan cahayanya tersebar.

Hadirnya badai besar yang diikuti dengan hujan deras bisa menghanyutkan partikel yang ukurannya lebih besar dengan kemampuan menyerap cahaya lebih baik.

Panjang gelombangnya pun bisa tersebar secara lebih merata dengan hasil berupa rona redam yang keluar dari udara. Hal tersebut membuat warna langit menjadi semakin cerah dan tajam.

Lauren Rautenkranz selaku pakar meteorologi menjelaskan bahwa fenomena langit berwarna pink ungu di Jepang tersebut juga pernah terlihat di Florida, Amerika Serikat pada tahun 2018 setelah terjadi Badai Michael.

Dijelaskan bahwa cahaya Matahari yang menyinari Bumi memiliki warna spektrum, dimana sebagian besar warnanya bisa sampai ke permukaan Bumi tanpa hambatan.

Hanya saja, panjang gelombang yang lebih pendek, yakni warna biru dan ungu tersebar di setiap arah. Seperti yang diketahui, dari spektrum warna, ungu adalah panjang gelombang terpendek.

Dengan alasan tersebut, mata manusia tak bisa melihatnya. Warna biru hanya bisa dideteksi oleh mata manusia di langit.

Untuk diketahui, warna ungu menjadi pengantar ketika badai dahsyat melanda. Dalam kondisi ini, udaranya menjadi sangat jenuh.

Tak hanya itu, awan juga lebih dekat dengan tanah. Titik embunnya juga sangat tinggi. Maka dari itu, jangan anggap sepele tanda bencana yang ditunjukkan di langit.

Lain halnya jika badai berlangsung saat Matahari terbit atau terbenam, fenomena tersebut akan memunculkan warna langit yang sebenarnya.

Masyarakat di Jepang kini tengah dihebohkan dengan fenomena langit yang berwarna ungu.

Warga membagikan foto langit berwarna ungu tersebut di media sosial mereka.

Bahkan saat ini, hastag PrayForJapan menjadi trending nomor 1 di Twitter.

Melansir dari The Guardian, fenomena tersebut merupakan salah satu pertanda akan terjadinya bencana angin topan besar.

Sebelumnya dikabarkan, topan besar datang hingga membunyikan begitu banyak alarm bencana di Jepang.

Baca Juga : Langit Yang Bergumam

Warga Jepang, khususnya di daerah sekitar pulau utama Honshu sedang mempersiapkan diri untuk dihantam dengan kemungkinan badai besar dalam lebih dari 60 tahun.

Topan super bernama Hagibis, yang merupakan bahasa Tagalog dari 'kecepatan', diperkirakan akan terjadi pada 12 Oktober.

"Topan itu bisa membawa rekor curah hujan dan angin,"

Bulan lalu, Jepang baru saja dilanda Topan Faxai yang menewaskan tiga orang dan korban sebanyak 930 ribu orang.

Kini penduduk di daerah tengah sedang bersiap-siap untuk angin topan berikutnya.

Langit di sana telah menunjukkan beberapa perubahan juga, yaitu dengan perubahan warna menjadi ungu.

Fenomena tersebut disebut hamburan.

Menurut Science Daily, hamburan terjadi ketika molekul dan partikel kecil di atmosfer mempengaruhi arah cahaya yang menyebabkan cahaya tersebar.

Panjang gelombang cahaya dan ukuran partikel menentukan warna langit.

Jepang telah menghadapi berbagai macam bencana alam selama bertahun-tahun.

Jadi, tidak heran jika fenomena-fenomena tersebut muncul di sana sebagai pertanda akan terjadinya bencana besar.